Minggu, 07 Februari 2016

Pidato tentang HIV & AIDS

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang terhormat Ibu Guru Bahasa Indonesia
Dan teman-teman yang saya cintai

Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, pada pagi hari yang cerah ini kita semua dapat berkumpul untuk memperingati Hari HIV & AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember dengan keadaan sehat wal-afiat.

HIV & AIDS, mendengar kata itu sungguh tidak asing lagi bukan ditelinga kita. Hampir seluruh orang di dunia mengenal penyakit ini. Saya berdiri di depan kalian akan membawakan pidato ini untuk mengajak teman-teman sekalian mengenal lebih dekat tentang HIV & AIDS. Agar kita semua tahu seperti apa itu penyakit HIV & AIDS, bagaimana penularannya, dan cara untuk mencegah penyakit tersebut menyerang kita.

AIDS (aquired immunodeficiency syndrome) merupakan penyakit hilangnya sistem kekebalan tubuh. Penyakit AIDS dilaporkan pertama kali sampai di Amerika pada tahun 1981, sedangkan isolasi virus dilakukan pada akhir tahun 1983. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem imun. Penyakit AIDS termasuk salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia yang belum ditemukan obatnya sampai saat ini.

Penularan virus HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual dengan penderita AIDS, penggunaan jarum suntik bekas penderita AIDS, transfusi darah yang tercemar virus HIV, dan ibu positif HIV yang menularkan kepada bayi yang dikandungnya. AIDS tidak menular melalui sentuhan badan, misalnya berjabat tangan, bersentuhan kulit, gigitan nyamuk, mencoba pakaian di toko, penggunaan toilet bersama, memegang alat minum atau ganggang telepon yang sama, berenang di kolam renang umum, udara terbuka, dan makanan. Intinya AIDS hanya dapat ditularkan melalui darah.

Untuk itu kita tidak perlu takut apalagi sampai menjauhi dan mengintimidasi para ODA, yaitu sebutan bagi mereka yang terinveksi penyakit HIV & AIDS. Mereka para ODA juga ingin hidup normal seperti kita yaitu dapat hidup bersosialisasi dengan banyak orang. Jangan biarkan rasa takut akan HIV & AIDS merubah kita menjadi orang jahat dengan merampas hak bersosialisasi mereka.

Cara mencegah penyakit HIV & AIDS yaitu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak melakukan seks bebas, tidak memakai jarum suntik bekas penderita HIV & AIDS, tidak memakai obat-obatan terlarang, dan menjaga pergaulan.

Di tanggal 1 Desember ini, seluruh dunia sepakat untuk menjadikannya sebagai hari peringatan penyakit HIV AIDS. Tujuan dari adanya hari peringatan ini sendiri adalah untuk mengingatkan semua masyarakat dunia tentang berbahayanya penyakit ini dan membuat masyarakat dunia menjadi lebih sadar serta mempunyai pengertian yang benar tentang AIDS.

Kenapa sih HIV & AIDS identik dengan pita merah? Dikutip dari berbagai sumber dipilihnya pita merah ini berawal di tahun 1991 saat sekelompok seniman yang peduli dengan penyakit ini mencari simbol untuk mempersatukan dunia agar peduli dengan penyebaran AIDS. Mereka pun terinspirasi dengan pita merah yang dipakai untuk memperingati kematian Freddie Mercury karena AIDS. 

Pita merah sendiri dipilih karena warna merah melambangkan darah yang menjadi tempat berkembangnya virus HIV di dalam tubuh. Warna merah juga melambangkan semangat atau gairah untuk melawan penyakit mematikan ini, terutama bagi mereka yang sudah terinfeksi.

Terakhir, jika Anda amati pita merah tersebut berbentuk seperti terbalik atau menjadi simbol dari unvictory yang menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada gerakan 'kemenangan' untuk melawan penyakit ini.

Itulah sederetan penjelasan dari saya. Semoga pidato ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan di hati dari saya. Terima kasih.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar